Jumat, 06 September 2013

5 Cara Terbaik Hindari Diabetes

Diabetes adalah sebuah penyakit yang menyerang secara diam-diam namun akibatnya bisa menjadi sebuah bencana. Itu sebabnya penting bagi kita untuk memeriksakan darah guna mewaspadai naiknya glukosa.
Meski hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan diabetes, namun sebenarnya penyakit ini bisa kita cegah. Para pakar kesehatan telah menemukan beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit yang menyerang 8,6 juta orang di Indonesia ini.
Dalam studi teranyar dan terbesar, para ahli berhasil merumuskan 5 langkah pencegahan diabetes. Menjadikan salah satu dari kebiasaan sehat berikut ini diketahui akan mengurangi risiko terkena diabetes. Jika Anda termotivasi untuk menjadikan tiga atau empat langkah ini sebagai gaya hidup Anda, bahkan risikonya berkurang 80 persen.
1. Menjaga berat badan ideal
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk diabetes orang dewasa. Hal ini penting untuk siapa pun, tetapi menjadi luar biasa untuk Anda yang memiliki riwayat diabetes melitus dalam keluarga.
"Memiliki berat badan normal dengan sendirinya mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 60 sampai 70 persen," kata Jarad Reis, seorang peneliti dari Divisi Ilmu Kardiovaskular AS di National Heart, Lung, and Blood Institute
2. Tidak merokok Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 200.000 orang berusia 50-71 tahun yang tetap sehat, diketahui tidak ada yang pernah menjadi perokok atau minimal tidak merokok dalam 10 tahun terakhir.
3. Aktif secara fisik
Latihan olahraga aerobik yang teratur tidak hanya membantu Anda mengendalikan berat badan tetapi juga membuat sel-sel tubuh lebih bersedia menerima insulin. Disarankan untuk berolahraga sedikitnya 5 kali dalam sepekan.
4. Makan secara benar
Ini berarti Anda harus menyantap makanan-makanan yang miskin lemak jenuh dan kaya serat. Demikian juga halnya dengan makanan yang mengandung gula dan garam. Bila Anda sudah terkena diabetes, gula dalam jumlah kecil pun bisa membuat kadar gula darah meroket.
5. Menghindari alkohol
Bukan hanya diabetes melitus, risiko untuk terkena penyakit kronik lain juga akan berkurang jika Anda menghindari kebiasaan minum alkohol.


Pola Makan Antidiabetes


Diabetes tipe-2 adalah penyakit akibat gaya hidup. Komplikasi penyakit ini mendatangkan paket penyakit mematikan. Namun, penyakit ini sangat bisa dicegah, salah satunya melalui pola makan.
1. Makan porsi kecil
Cara makan seperti ini mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Pelajari jumlah sajian yang disarankan oleh ahli gizi untuk setiap makanan.
2. Kurangi lemak
Hindari makanan berlemak tinggi dan gunakan lebih sedikit minyak saat menggoreng atau menumis. Kalau bisa, pakai minyak goreng yang sehat. Jangan pakai minyak untuk menggoreng berkali-kali.
3. Batasi sumber lemak jenuh/lemak trans
Makanan sumber lemak jenuh misalnya daging berlemak, gorengan, susu full cream, cakes, permen, biskuit, kue kering, margarin, dan masih banyak lagi. Pilih salad dressing yang lebih sehat seperti minyak zaitun.
4. Perbanyak serat
Sumber serat bisa ditemukan dalam sereal yang terbuat dari 100 persen gandum, oatmeal, nasi merah, roti gandum.
5. Perbanyak sayur dan buah segar
Makanlah beragam sayur dan buah setiap hari. Pilih buah dan sayur yang segar. Buatlah jus dari 100 persen buah segar. Jangan ditambah gula karena buah sudah cukup manis. Makanlah sayuran berdaun gelap seperti brokoli dan bayam, sayuran warna oranye seperti wortel, ubi, waluh, serta kacang-kacangan.
6. Batasi yang manis
Kalau bisa, hindari minuman beraroma buah, soda, teh, dan kopi yang sangat manis. Gula di dalam minuman itu sangat tinggi. Ini yang bikin perut jadi buncit.
7. Kurangi garam
Gunakan lebih sedikit garam saat memasak. Kalau bisa jangan tambahkan garam lagi saat di meja makan. Hindari sumber-sumber garam tersembunyi, seperti acar, daging olahan, sayur kalengan.

7 Makanan Merah Tersehat


Kompas.com - Makanan merah umumnya mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk kulit dan mata, juga kaya serat dan antioksidan untuk menjaga jantung serta mencegah beragam penyakit. Masukkan makanan merah ini ke dalam menu harian Anda.
1. Jambu biji
Buah paling bernutrisi ini kaya akan serat, vitamin A, C, B3. Juga mengandung potasium, magnesium, dan asam lemak tak jenuh ganda. Semua itu diperlukan untuk menjaga kesehatan mata, jantung, imunitas, pencernaan, dan mengatur metabolisme.
2. Apel
"Buah penangkal" dokter ini mengandung vitamin C yang penting untuk kekebalan tubuh dan penyerapan zat gizi. Seratnya baik untuk mencegah sembelit.
3. Stroberi
Buah yang menggiurkan dan enak ini mengandung vitamin C, K, mangan, potasium, serat, dan folat. Zat-zat itu diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium dan mengatur gula darah.
4. Semangka
Buah yang juicy ini berisi vitamin C, B1, B6, potasium, dan magnesium. Diperlukan untuk menjaga imunitas dan jantung. Juga kaya akan likopen, antioksidan kuat yang bersifat mencegah kanker.
5. Tomat
Mengandung sekitar 20 macam vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, C, K yang baik untuk memelihara fungsi mata, kekebalan tubuh, dan regenerasi kulit. Juga kaya likopen, tembaga, folat, potasium, mangan, yang baik untuk melindungi saraf, tulang, dan mengatur kadar gula darah. Vitamin B2 di dalamnya dapat mengatasi migrain.
6. Cabai merah
Sumber vitamin A, C, B6 yang baik untuk imunitas, fungsi otak, kulit, mata, dan kekuatan otot. Juga mengandung serat, potasium, mangan dan folat.
7. Kadang merah
Mengandung protein yang baik untuk memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak, antioksidan, dan serat.


Kurangi Lemak, Cegah Diabetes


 Mengurangi konsumsi makanan berlemak lebih efektif untuk mencegah diabetes dibandingkan menurunkan berat badan. Hal ini sangat penting, terutama untuk mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita diabetes.
Seseorang didiagnosa diabetes bila tubuhnya tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak memakai insulin yang ada dengan benar. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan pankreas dan diperlukan untuk mengubah makanan menjadi energi.
Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Alabama, Birmingham, AS, diketahui, mengurangi asupan lemak dalam pola makan selama delapan minggu efektif meningkatkan sensitivitas insulin, toleransi glukosa, serta meningkatkan pelepasan insulin. Dengan kata lain, hal ini berarti berkurangnya risiko diabetes.
"Yang penting digarisbawahi adalah fokus pada kualitas makanan, bukan kuantitasnya, yang memberi hasil berbeda untuk mengurangi risiko diabetes tipe dua," kata Barbawa Gower, ahli nutrisi dari Universitas Alabama.
Hasil penelitian yang dilakukannya juga menyimpulkan, mengurangi asupan lemak hingga 27 persen dari pola makan harian bisa mengurangi risiko diabetes dalam jangka panjang. Pembatasan lemak hingga 27 persen dan 55 persen karbohidrat yang dilakukan partisipan dalam studi ini, menurut Gower, masih tergolong moderat.


Tidak ada komentar: