Diabetes adalah sebuah penyakit yang
menyerang secara diam-diam namun akibatnya bisa menjadi sebuah bencana. Itu
sebabnya penting bagi kita untuk memeriksakan darah guna mewaspadai naiknya
glukosa.
Meski hingga kini
belum ada obat yang bisa menyembuhkan diabetes, namun sebenarnya penyakit ini
bisa kita cegah. Para pakar kesehatan telah menemukan beberapa faktor risiko
yang bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit yang menyerang 8,6 juta
orang di Indonesia ini.
Dalam studi teranyar
dan terbesar, para ahli berhasil merumuskan 5 langkah pencegahan diabetes.
Menjadikan salah satu dari kebiasaan sehat berikut ini diketahui akan
mengurangi risiko terkena diabetes. Jika Anda termotivasi untuk menjadikan tiga
atau empat langkah ini sebagai gaya hidup Anda, bahkan risikonya berkurang 80
persen.
1. Menjaga
berat badan ideal
Kelebihan berat badan
merupakan faktor risiko utama untuk diabetes orang dewasa. Hal ini penting
untuk siapa pun, tetapi menjadi luar biasa untuk Anda yang memiliki riwayat
diabetes melitus dalam keluarga.
"Memiliki berat
badan normal dengan sendirinya mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 60
sampai 70 persen," kata Jarad Reis, seorang peneliti dari Divisi Ilmu
Kardiovaskular AS di National Heart, Lung, and Blood Institute
2. Tidak
merokok Dalam
penelitian yang dilakukan terhadap 200.000 orang berusia 50-71 tahun yang tetap
sehat, diketahui tidak ada yang pernah menjadi perokok atau minimal tidak
merokok dalam 10 tahun terakhir.
3. Aktif secara
fisik
Latihan olahraga
aerobik yang teratur tidak hanya membantu Anda mengendalikan berat badan tetapi
juga membuat sel-sel tubuh lebih bersedia menerima insulin. Disarankan untuk
berolahraga sedikitnya 5 kali dalam sepekan.
4. Makan
secara benar
Ini berarti Anda
harus menyantap makanan-makanan yang miskin lemak jenuh dan kaya serat.
Demikian juga halnya dengan makanan yang mengandung gula dan garam. Bila Anda
sudah terkena diabetes, gula dalam jumlah kecil pun bisa membuat kadar gula
darah meroket.
5.
Menghindari alkohol
Bukan hanya diabetes
melitus, risiko untuk terkena penyakit kronik lain juga akan berkurang jika
Anda menghindari kebiasaan minum alkohol.
Pola Makan Antidiabetes
Diabetes tipe-2
adalah penyakit akibat gaya hidup. Komplikasi penyakit ini mendatangkan paket
penyakit mematikan. Namun, penyakit ini sangat bisa dicegah, salah satunya
melalui pola makan.
1. Makan
porsi kecil
Cara makan seperti
ini mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Pelajari jumlah sajian yang
disarankan oleh ahli gizi untuk setiap makanan.
2. Kurangi
lemak
Hindari makanan
berlemak tinggi dan gunakan lebih sedikit minyak saat menggoreng atau menumis.
Kalau bisa, pakai minyak goreng yang sehat. Jangan pakai minyak untuk
menggoreng berkali-kali.
3. Batasi
sumber lemak jenuh/lemak trans
Makanan sumber lemak
jenuh misalnya daging berlemak, gorengan, susu full cream, cakes, permen,
biskuit, kue kering, margarin, dan masih banyak lagi. Pilih salad dressing yang lebih sehat seperti minyak
zaitun.
4. Perbanyak
serat
Sumber serat bisa
ditemukan dalam sereal yang terbuat dari 100 persen gandum, oatmeal, nasi
merah, roti gandum.
5. Perbanyak
sayur dan buah segar
Makanlah beragam
sayur dan buah setiap hari. Pilih buah dan sayur yang segar. Buatlah jus dari
100 persen buah segar. Jangan ditambah gula karena buah sudah cukup manis.
Makanlah sayuran berdaun gelap seperti brokoli dan bayam, sayuran warna oranye
seperti wortel, ubi, waluh, serta kacang-kacangan.
6. Batasi
yang manis
Kalau bisa, hindari
minuman beraroma buah, soda, teh, dan kopi yang sangat manis. Gula di dalam
minuman itu sangat tinggi. Ini yang bikin perut jadi buncit.
7. Kurangi
garam
Gunakan lebih sedikit
garam saat memasak. Kalau bisa jangan tambahkan garam lagi saat di meja makan.
Hindari sumber-sumber garam tersembunyi, seperti acar, daging olahan, sayur
kalengan.
7 Makanan Merah Tersehat
Kompas.com - Makanan merah umumnya mengandung banyak
vitamin dan mineral yang baik untuk kulit dan mata, juga kaya serat dan
antioksidan untuk menjaga jantung serta mencegah beragam penyakit. Masukkan
makanan merah ini ke dalam menu harian Anda.
1. Jambu biji
Buah paling
bernutrisi ini kaya akan serat, vitamin A, C, B3. Juga mengandung potasium,
magnesium, dan asam lemak tak jenuh ganda. Semua itu diperlukan untuk menjaga
kesehatan mata, jantung, imunitas, pencernaan, dan mengatur metabolisme.
2. Apel
"Buah
penangkal" dokter ini mengandung vitamin C yang penting untuk kekebalan
tubuh dan penyerapan zat gizi. Seratnya baik untuk mencegah sembelit.
3. Stroberi
Buah yang menggiurkan
dan enak ini mengandung vitamin C, K, mangan, potasium, serat, dan folat.
Zat-zat itu diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium dan mengatur gula
darah.
4. Semangka
Buah yang juicy ini
berisi vitamin C, B1, B6, potasium, dan magnesium. Diperlukan untuk menjaga
imunitas dan jantung. Juga kaya akan likopen, antioksidan kuat yang bersifat
mencegah kanker.
5. Tomat
Mengandung sekitar 20
macam vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, C, K yang baik untuk memelihara
fungsi mata, kekebalan tubuh, dan regenerasi kulit. Juga kaya likopen, tembaga,
folat, potasium, mangan, yang baik untuk melindungi saraf, tulang, dan mengatur
kadar gula darah. Vitamin B2 di dalamnya dapat mengatasi migrain.
6. Cabai
merah
Sumber vitamin A, C,
B6 yang baik untuk imunitas, fungsi otak, kulit, mata, dan kekuatan otot. Juga
mengandung serat, potasium, mangan dan folat.
7. Kadang
merah
Mengandung protein
yang baik untuk memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak, antioksidan, dan
serat.
Kurangi Lemak, Cegah Diabetes
Mengurangi konsumsi
makanan berlemak lebih efektif untuk mencegah diabetes dibandingkan menurunkan
berat badan. Hal ini sangat penting, terutama untuk mereka yang memiliki
riwayat keluarga menderita diabetes.
Seseorang didiagnosa
diabetes bila tubuhnya tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak memakai
insulin yang ada dengan benar. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan pankreas
dan diperlukan untuk mengubah makanan menjadi energi.
Dalam penelitian yang
dilakukan tim dari Universitas Alabama, Birmingham, AS, diketahui, mengurangi
asupan lemak dalam pola makan selama delapan minggu efektif meningkatkan
sensitivitas insulin, toleransi glukosa, serta meningkatkan pelepasan insulin.
Dengan kata lain, hal ini berarti berkurangnya risiko diabetes.
"Yang penting
digarisbawahi adalah fokus pada kualitas makanan, bukan kuantitasnya, yang
memberi hasil berbeda untuk mengurangi risiko diabetes tipe dua," kata
Barbawa Gower, ahli nutrisi dari Universitas Alabama.
Hasil penelitian yang
dilakukannya juga menyimpulkan, mengurangi asupan lemak hingga 27 persen dari
pola makan harian bisa mengurangi risiko diabetes dalam jangka panjang.
Pembatasan lemak hingga 27 persen dan 55 persen karbohidrat yang dilakukan
partisipan dalam studi ini, menurut Gower, masih tergolong moderat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar