Jumat, 06 September 2013

Cara Alami Atasi Gejala Asma

PENYAKIT asma tidak selalu serius dan harus mendapat perawatan di rumah sakit. Mungkin saja hanya gejala semusim yang bertahan dalam jangka waktu singkat seperti susah bernapas, batuk, serta sesak napas. Tapi, jika asma Anda tidak dikontrol dengan baik, maka gejala asma tersebut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari Anda dan mungkin saja gejalanya akan bertambah buruk.

Asma muncul saat saluran pernapasan di paru-paru, yang disebut dengan bronchiole, mengalami peradangan dan sangat sensitif terhadap pemicu. Selama mengalami serangan, paru-paru akan mengeluarkan mucus dan saluran pernapasan akan menyempit, sehingga Anda semakin sulit bernapas. 

Menurut Thomas Plaut, M.D., seorang konsultan asma dari HMOs, physicians and health organizations and individuals,  sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan asma. Tapi, semua orang bisa mengurangi bahkan menghentikan gejala-gejala asma tersebut. 


"Meskipun Anda sedang menggunakan obat-obatan asma, Anda bisa mengurangi dosis atau frekuensi konsumsinya hingga 50%-nya dengan menerapkan kontrol gaya hidup yang baik," terang Thomas, seperti dikutip situs prevention. 

Berikut beberapa cara alami yang bisa Anda praktekkan untuk mengurangi bahkan menghentikan gejala-gejala asma: 

Hidupkan kipas angin di kamar mandi 

Jamur merupakan salah satu pemicu asma, dan jamur biasanya tumbuh subur di kamar mandi dan area yang lembab lainnya. Karena itu, sangat penting untuk membuat ventilasi yang baik. Gunakanlah kipas angin di kamar mandi setiap kali Anda menggunakan kamar mandi. Hal ini berfungsi untuk menghilangkan kelembaban yang sangat diperlukan jamur untuk bertahan hidup. Selain itu, bersihkan lantai kamar mandi dari air."Ini merupakan salah satu cara mencegah munculnya jamur," terang Plaut. 

Suplemen magnesium 

Menurut Kendall Gerdes, M.D., magnesium ekstra berfungsi untuk mengurangi ketegangan otot-otot dan kejang pada saluran pernapasan. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi 100-500 miligram magnesium, 1-3 kali sehari. Tapi, karena magnesium dosis tinggi (350 miligram atau lebih) bisa menyebabkan kram, gas, atau diare pada beberapa orang, Gerdes menganjurkan Anda untuk memulai dengan dosis terendah dan meningkatkannya secara perlahan sampai Anda mengalami efek samping tersebut. Selanjutnya, kurangi lagi dosisnya hingga masalah tersebut hilang. Tapi, terang Gerdes, jika Anda mempunyai masalah ginjal, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan suplemen magnesium. 

Instrumen musik 

Menurut Plaut, memainkan alat musik seperti seruling, saksofon, atau terompet, membutuhkan pernapasan diafragma. Walaupun Anda bukan seorang pemain musik, cara ini sangat bagus untuk melatih otot-otot pernapasan. 

Pertimbangkan dulu sebelum pakai aspirin 

Menurut Plaut, sekitar 5% pengidap asma sensitif terhadap aspirin, ibuprofen, serta obat pereda rasa sakit lainnya yang dikenal dengan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Bagi mereka yang sensitif, serangan asma atau masalah pernapasan lainnya bisa muncul 2 jam setelah menggunakan obat-obatan tersebut. 

Jika Anda memerlukan obat pereda rasa sakit dalam jangka waktu lama, misalnya karena arthritis, berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan obat pereda sakit yang tidak bersifat memicu asma. Acetaminophen dan obat analgesik lainnya, menurut Plaut, lebih tidak memicu asma bibandingkan dengan NSAIDs. 

Sering-seringlah cuci tangan 

Serangan asma biasanya lebih sering terjadi di saat pergantian musim, dimana orang-orang rentan terserang flu. Bahkan masalah dengusan ringan saja bisa membuat asma semakin sulit dikontrol. 

Infeksi virus merupakan pemicu asma pada umumnya. Virus-virus flu bisa bertahan hidup selama berjam-jam di pegangan pintu, uang , serta benda-benda lainnya. Sering-seringlah cuci tangan Anda, paling tidak beberapa kali sehari. Hal ini akan membuang virus jauh-jauh sebelum virus tersebut sempat melekat di tangan. 

Mandikan binatang peliharaan Anda setiap minggu
 

Anjing dan kucing penuh dengan dander, kombinasi sel-sel kulit dan protein-protein penyebab alergi yang bisa memicu asma. Beberapa pengidap asma yang alergi dengan binatang peliharaan ini bahkan harus tinggal di ruang yang berbeda. paling tidak, mandikan binatang peliharaan Anda sekali seminggu, baik dengan shampo atau tidak, untuk membuang dander. 

Bertindak cepat jika asma menyerang 

Jangan abaikan gejala-gejala awal serangan asma, bahkan jika gejalanya sudah biasa seperti sesak napas atau napas yang lebih cepat. Segera gunakan obat Anda. Hal ini, terang Plaut, akan membantu mencegah penyempitan saluran pernapasan sebelum serangan asma semakin serius. 

Hindari tanaman yang mempunyai serbuk sari 

Serbuk sari merupakan salah satu pemicu utama asma. Jadi, ada baiknya hindari tanaman tersebut khususnya saat musim-musim berangin. 

Tarik napas dalam-dalam
 

Sebagian besar orang bernapas hanya dengan menggunakan otot-otot dada. Pernapasan seperti ini tidak bisa mengosongkan paru-paru sepenuhnya dari udara. Bagi mereka yang mengidap asma, ada baiknya juga menggunakan pernapasan diafragma."Otot besar antara dada dan perut ini akan menambah tenaga pada pernapasan Anda dan membantu mengeluarkan udara yang telah digunakan dari paru-paru," terang Plaut. 

Tentu saja perlu waktu agar Anda terbiasa dengan pernapasan diafragma (yang dikenal juga dengan pernapasan perut) ini. Beberapa kali sehari, cobalah berbaring di atas punggung dengan satu tangan di perut dan tangan satunya di dada. Saat menarik napas, tangan di perut Anda juga akan ikut terangkat, sedangkan tangan di dada seharusnya jarang atau hampir tidak bergerak. 

Hentikan rasa panas/mulas dalam perut 

Peningkatan kadar asam yang menyebabkan mulas dalam perut juga bisa memicu serangan asma. Salah satu cara terbaik menghindari mulas, terang Plaut, adalah dengan makan porsi kecil 4 kali atau lebih sehari, dibandingkan dengan makan besar 2 atau 3 kali sehari. Selain itu, hindari makan sebelum jam tidur. Untuk membantu mencegah peningkatan asam lambung, Anda bisa menaikkan kepala tempat tidur sekitar 4-6 inci dengan meletakkan penyangga di bawah kaki tempat tidur.


Pengobatan Alternatif Asma tidak Efektif


MENURUT studi terbaru yang digelar pihak Universite de Montreal telah menemukan bahwa hampir 13 persen orang tua yang anaknya merupakan penderita asma lebih memilih menjalani pengobatan alternatif. 

Penemuan sebelumnya menunjukkan bahwa hampir 60 persen orang tua memercayai bahwa pengobatan alternatif lebih efektif. Padahal hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa cara alternatif seperti akupunktur, homeophathy, dan chiropractic efektif mengatasi asma," kata peneliti senior Francine M. Ducharme. 

"Orang tua mungkin tak menyadari bahwa ada risiko dari pengobatan alternatif terhadap asma bahkan bisa merugikan kesehatan. Menurut hasil penelitian kami, anak-anak yang menjalani pengobatan alternatif cenderung dua kali lipat lebih berisiko penyakit mereka akan semakin memburuk ketimbang yang tidak menjalaninya," jelasnya. 

Hasil itu didapat dengan memantau 2.000 keluarga yang mendatangi Pusat pengobatan Asma di Montreal untuk diberikan beberapa pertanyaan. Para orang tua ditanya apakah mereka menggunakan pengobatan alternatif untuk anak mereka. 

Penelitian itu menunjukkan bahwa selama delapan tahun, minat terhadap pengobatan alternatif terbilang stabil yakni 13 persen. Dan, terlihat adanya kaitan antara tingkat minat terhadap pengobatan alternatif dan pengobatan medis dengan usia anak, etnik Asia, asma apisodik, dan pengontrolan asma yang buruk. 

Pengobatan alternatif yang paling banyak dipilih yakni suplemen, homeopathy, dan akupunktur. 

"Kebanyakan anak menjalani pengobatan seperti ini sebelum usia mereka mencapai 6 tahun. Berhati-hatilah karena ini bisa menimbulkan efek samping. Mengingat, hingga kini belum ada bukti pengobatan alternatif semacam itu efektif. Terlebih bagi anak-anak usia prasekolah penderita asma yang sebenarnya lebih sesuai menjalani pengobatan medis ketimbang alternatif," kata Ducharme. Hasil studi ini telah dimuat pada Canadian Respiratory Journal edisi Desember 2010. (Pri/OL-06)

Tidak ada komentar: